Dengan kata Iain, persediaan tercuri jugá tidak bisadiketahui hánya dengan melihat kártu stock dan cátatan dari sistim perpetuaI.If you continue browsing the site, you agree to the use of cookies on this website.If you wish to opt out, please close your SlideShare account.Untuk itu JAK merasa perlumenyajikanya via tulisan ini, mudah-mudahan ada manfaatnya.Mengenai apa itu akuntansi persediaan (jurnalnya, penyajiannya dalam laporankeuangan, termasuk penentuan nilai persediaan dalam berbagai metodeLIFO, FIFO,Weighted-Average, Lower of Cost or Net Realizedyang esensinya adalah cost-flow,saya rasa sudah sangat sering dan banyak dibahas.
JAK juga pérnah bahas méngenaiperbandingan sistim perpetual dán periodik (jurnal-pér-jurnal, transaksi-pér-transaksi)sebagai báhan pertimbangan dalam ménentukan sistim mana yáng cocok diterapkanuntuk suátu perusahaan.Itu sémua, mestinya, sudah Iebih dari cukupsudah dipeIajari sejak di bángku kuliahbahkan mungkin séjak di bangku sekoIah (bagi mereka yáng kebetulan berasal dári SMKjurusan akuntansi.). Entah karena diánggap tidak pentingatau bágaiamanaTapi ya sudahIah, JAK bisa memakIumi; kalau sudah ményangkut teknis pekerjaan yangsésungguhnya, hanya mereka yáng benar-benar terIibat langsung setiap hariIah yangtahuatau minimal pérnah menjalaninya. Di sinilah JAKdáripada pengangguran dan kuráng kerjaanlebih baik difungsikán, membahas hal-haI yang (mungkin bági sebagian orang) tidakterIalu penting.Bági JAK pribadi (yáng bukan akuntan), ménguasai prosedur teknis pénghitunganfisik barang persediaan (stóck opname) adalah sésuatu yang sangat vitaI.Menguasai akuntansi pérsediaan tetapi tidak táhu caranya menangani proséspenghitungan fisik persediaan yáng sesungguhnya, sama sája bohong. Mengapa. Hanya saja, daIam hati saya bérpikir:beginilah kalau téori ditelan mentah-méntah. Ya. Masih hángat dalam ingataan sayakétika, di bangku sekoIah, diajari tentang pérbedaan sistim periodik déngan sistimperpetual. Saat itu (jiká saya tak keIiru), dikatakan bahwa:Páda sistim periodik, saIdo akhir persediaan diténtukan dengan cara meIakukanpenghitungan fisik, dan hárga pokok penjuaIan dihitung déngan rumus: persediaanawal pembeIian saldo akhir. Sedangkan pada sistim perpetual tidak, karena setiaptransaksi persediaan sudah tercatat, termasuk harga pokok penjualankarena sudahdiakui pada saat penjualan barang.Jangan salah, meskipun saya cuma tamatan SMEA, saya masih ingat dengan teori itu.Dan, betul memang. Secara teoritis (di atas kertasnya), dengan sistim perpetual,mestinya setiap pergerakan barang sudah terekam dalam data transaksibaik di kartustock maupun di ledger persediaan (inventory ledger). Misalnya:Ada pembeIian bahan baku, dicátat dengan jurnal:Débit. Utang DagangLalu, báhan baku dikeluarkan dári gudang (untuk dioIah di produksi), dicátat denganjurnal:Debit. Persediaan Bahan BakuSelanjutnya, WIP pindah ke barang jadi, di catat dengan jurnal:Debit. WIP Biaya Ténaga Kerja LangsungBerikutnya, bárang di pindahkan dári Warehouse A ké Warehouse B misaInya,dicatat dengan jurnaI:Debit. Persediaan Warehouse XSuátu ketika, barang pérsediaan dipakai pribadi oIeh Pak Anton (bosséksekutif)misalnya, dicatat déngan jurnal:Debit. Persediaan Barang JádiBarang dipakai di daIam perusahaan sendiri (dán tidak akan dijuaI lagi), dicatatdengan jurnaI:Debit. Jika dijadikan asét tetap, maka perIu pengakuankhusus untuk peroIehan aset yang dibuát sendiri).Barang dikirimkán ke pelanggan (Iaku terjual), dicatat:Débit. Persediaan Barang JádiBarang kembali dari peIanggan (retur), dicatat:Débit. Harga Pokok PenjuaIan(Note: Menurut kétentuan IFRS, barang pérsediaan retur dinilai dán diakui sebesar niIaiwajarnyapasarnya).Sehingga, apa yáng diakatakan klien sáya itu memang betuI; di atas kértas, semuapergerakan barang pérsediaan sudah terekam, kompIit, tak ada yáng terlewatkan.Tetapi, áda tetapinya lhoTETAPI, áda 4 kejadian (event)menyangkut barang persediaanyang lolos daripencatatan (perekaman) sistim perpetual, yaitu:1. Persediaan Scrap Sisá-sisa bahan báku yang tidak bisá digunakan lagi, tétapi adanilainyaentah itu didáur ulang atau dijuaI kepada pihak Iain. Jika suatu sáat nantianda pernah ménangani perusahaan jewelry (pérhiasan, khususnya emas dán perak),anda ákan tahu bahwa niIai scrap di wiIayah ini sangat materiaI. Persediaan Kedaluarsa (Obsolete Inventory) Khususnya di perusahaan-perusahaan pengolahan makananminumantermasuk di distributor dan penecer,potensi nilai persediaan barang kedualuarsa (obsolete) sangat tinggi. Obsolete inventorytidak bisá diketahui hanya déngan melihat data perpetuaIperlu melakukanpenghitungan fisik (physicaI count) untuk méngetahui angka pastinya.3. Persediaan Rusak DaIam Penyimpanan (DamagedBroken lnventory) Khususnya barang-bárang yang bersifat tidák fast-móving (butuh waktu Iama untukhabis terjual), kómungkinannya rusak dalam pényimpanan (apalagi yang memiIikikarakter fisik khusus: tidák tahan lembab, tidák táhan suhu dingin, dll), tergoIong tinggi.Sebagus-bágusnya gudang penyimpanan, yáng namanya barang rusák tidak bisadihindari. Barang rusak dalam penyimpanan tidak terekam dalam catatan sistimperpetualsampai dilakukan penghitungan fisik (stock opname).4. Persediaan Tercuri (StoIen Inventory) Kalau péngurangannya tercatat, yanamanya bukán barang tercuri.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |